Advertisement

Thursday, June 23, 2011

"Tukang Minyak, Tukang Aer, dan Tukang Obat?" ^_^

Kami uda bubar jalan sejak setahun lalu. Dia juga sudah menemukan penggantiku. Dan bahkan mereka akan segera menikah.

Sedangkan aku....??

Aku belum bisa melupakannya. Apalagi mencari pengganti. Sakit rasanya mendengar dia akan menikah. Ah, intinya aku tak bisa melupakannya sekejap pun!

Marah! Tapi pada siapa? Pada keadaan? Pada takdir Tuhan? Aku makin membenci diriku sendiri, membenci dia juga calon pendampingnya itu! Aku muak, aku kkessaaaaaaaalll!!

Sahabat, bukan saat yang tepat jika saat ini aku katakan,

"Lupakan dia.. Cari kesibukan, mungkin kalian tidak berjodoh, sudah jalan Tuhan, dll.."

Huuuaaah.. Ceramah.com ^_^

Sahabat, Anggap hatimu adalah sebuah drum yang penuh berisi minyak. Kuras habis drum itu. Sampai benar-benar habis isinya. Kering tanpa setetes pun yang tersisa. Benar-benar kering pokoknya lah..





Saat menguras drum itu, bawalah drum itu dalam tiap doa-doamu yang berbalur airmata. Letakkan secara permanen di sebuah ruang bernama Syukur serta Sabar. Lalu isi drum itu kembali. Tapi kali ini isilah dengan air yang jernih. Yang kamu ambil dari mata air bernama Keikhlasan.

Nih, mau jualan minyak atau aer sih..? Nggak jelas banget responnya.. ^_^

Sahabat, obat itu rasanya pahit. Tapi tetap harus kamu minum demi kesembuhan

Ehmm, tukang minyak, tukang aer campur tukang obat.. tambah nggak jelas.. ^_^

Sahabat, bencilah ia (mantan kekasih) sebenci-bencinya. Kuras habis kebencianmu padanya. Harus benar-benar habis. Tak perlu mensugesti otak agar "turut berbahagia", "Mendoakan semoga langgeng" etc lah.. karena ini akan makin membuat sakit hati..

Tulis sebanyak mungkin sifat/hal-hal buruk dari dirinya. Oops.. Betapa beruntungnya Anda tidak berjodoh dengannya. (ini lho maksud dari minyak dan obat pahit tadi..)

Kemudian, syukuri "bubar jalan kalian" dengan iringan lantunan doa. Berterima kasihlah pada-Nya. Lalu bersabarlah..

Proses di atas, memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Kadang akan kembali teringat bagaimana dulu kalian pernah amat bahagia. Sesekali akan muncul perasaan saat-saat di mana hati kalian saling begitu mencintai. Ehmm extra sabar ya..

Nah, kini waktunya
kembali mengisi drum kosongmu dengan air jernih. Buat hati mu bahagia. Lakukan hal-hal positif yang dulu sempat tak terjamah karena sibuk bersama si dia. Kunjungi kembali sahabat-sahabatmu. Buka diri seluas-luasnya. "Gembirakan" hatimu. Toh, si dia juga tengah sibuk mempersiapkan hari bahagianya.. ^_^


Jika proses jadi tukang minyak, jadi tukang aer dan jadi tukang obat tadi sudah terlewati. Insya Allah, sahabat kini bisa turut bahagia melihatnya bahagia. Kamu kini bisa mendoakan kelanggengan untuknya. Bahkan mungkin kmu bisa hadir pada pesta pernikahannya. Hebat! Dua jempol buat kamu deh…

Kebencianmu padanya tadi, hanyalah sebuah proses untuk mengobati rasa sakit hatimu. Kini kamu telah berbesar hati dan ikhlas menerima keadaan dan takdir Tuhan. Dia, sang mantan (Insya Allah) adalah sosok dengan pribadi yang baik. Buktinya, Anda begitu sulit melupakannya, melupakan kebaikannya. Jika kalian tak bersama, itu karena Tuhan pasti telah mempersiapkan rencana indah untuk untuk kamu. Amin..

Artikel Terkait

0 komentar:

Post a Comment